Jumat, 07 Juni 2013

Manfaat Biji Mangga

PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera Indica) MENJADI PRODUK OLAHAN JEBINGGA (JENANG BIJI MANGGA)


PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera Indica) MENJADI PRODUK OLAHAN JEBINGGA (JENANG BIJI MANGGA)
Disusun oleh :
LUGITO
Pemanfaatan Biji Mangga (Mangifera Indica) Sebagai Produk Olahan Jebingga

ABSTRAK
 Oleh
Lugito
Tanaman mangga merupakan tanaman yang mudah dijumpai hampir setiap daerah di Indonesia. Tanaman ini tersebar diseluruh daerah tropis di Indonesia. Tanaman yang diduga berasal dari India yaitu di sekitar perbatasan India dengan Burma.
Tanaman ini memiliki 62 spesies. Buah ini terkenal karena kelezatan daging buahnya. namun masyarakat hanya perpaku kepada daging buahnya, sedangkan bijinya hanya dibuang begitu saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah biji mangga dapat dimanfaatkan sebagai makanan alternative jebingga.
            Dalam pembuatan jebingga penulis menggunakan alat dan bahan sebagai berikut ; pisau, parut, panci, saringan yang terbuat dari kain yang bersih, irus, sendok, kompor, korek, mangkuk, 2 kg biji mangga, 7 buah gula merah,  1 bungkus fanili dan ½ sendok makan garam.
            Adapun cara pembuatannya melalui empat proses yang pertama adalah proses persiapan, kemudian proses pengolahan dan yang ketiga proses perendaman dan proses pemasakan yang selanjutnya uji coba kepada responden.NDari penelitian penulis mendapatkan hasil bahwa dari 2 kg biji mangga + 5 lt air + 7 buah gula merah + ½ sendok garam + 1 bungkus vanili + minyak kelapa 100 ml, dapat menghasilkan 1 mangkuk jebingga.

MOTTO
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat
Tidak ada yang dapat menggantikan kerja eras
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika
Kesempatan bertemu dengan kesiapan
(Thomas A. Edison)
Tidak ada yang akan diselesaikan sama sekali
Jika seorang menunggu sampai ia dapat
Melakukannya dengan sedemikian baiknya, sehingga
Tidak ada seorang pun yang dapat menemukan kesalahan padanya.
(casdinal newman).
Pengetahuan tidaklah cukup : kita harus mengamalkannya niat tidaklah cukup ; kita harus melakukannya.
(johann wolfgang can georhe)
Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam
Genggaman tangan beberapa orang, namun informasi ditangan orang banyak. (John Na isbitt)
Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tetapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.
(Michel de montalgne.)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Mangga, nama buah ini berasal dari mayalayan monga. Kata ini di Indonesiakan mejadi mangga, dan pada pihak lain, kata inidibawa ke Eropa oleh orang-orang portugis dan diserap menjadi mangga (Bahasa Portugis) mango (bahasa Inggris) dan lain-lain nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti (pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India yaitu di sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke ASIA Tenggara sekurangnya 1500 tahun yang silam buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah seperti mempelam (melayu). Pelem/Pok(Jawa) dan lain-lain.  (www.wikipedia.com)/1:00pm)
Mangga termasuk dalam ganus Mangifera mempunyai 62 spesies namun yang menghasilkan buah yang enak 16 spesies mangga yang kita makan sehari-hari seperti mangga golek termasuk spesies Mangifera indica. Mangga sekerabat dengan Bacang (M. Foetida) kemang (M.Kemanga), kuweni (m.odorata), Kasturi dan banyak lagi. .
(www.wikipedia.com)/1:01pm)
Bagian daerah dari buah mangga yang dikonsumsi hanya daging buahnya saja. Sebab buah mangga kaya akan kalium dan Vitamin C. Kalium yang berfungsi untuk menangkal hiperpensi dan vitamin C yang berfungsi sebagai sintesis kalogen matriks tulang dan gigi metabolisme asam amino, pertahanan tubuh, penyembuhan luka. Selain mangga yang masak masyarkat juga mengkonsumsi buah yang masih muda, yang kerap dijadikan rujak, manisan, irisa buah kering di kalengkan dan lain-lain. . (Sri Pujianto,2008;135) Namun dalam pengonsumsiannya, masyarakat terpaku pada daging buahnya saja. Sedangkan bijinya memiliki kandungan gizi yang tidak kalah banyak.         
Dari uraian di atas maka penulis mengambil judul “Jebingga” untuk meningkatkan nilai guna biji mangga yang selama ini masih belum dimanfaatkan oleh masyarakat mayoritas.
1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
1.      Apakah biji mangga dapat dimanfaatkan sebagai olahan jebingga?
2.      Apakah keuntungan dari pemanfaatan biji mangga menjadi olahan jetingga?
1.3       Tujuan Penelitian
1.  Untuk mengetahui apakah biji mangga dapat dimanfaatkan sebagai produk altrnatif jebingga.
2.     untuk mengetahui keuntungan dari pemanfaatan biji mangga menjadi jebingga.

 1.4       Manfaat Penelitian
1.   Meningkatkan nilai guna ataupun nilai ekonomis biji mangga yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah
2.  Menjadikan biji mangga sebagai salah satu alternatif produk khas tradisional yang banyak bermanfaat bagi tubuh.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 2.1       Tanaman Mangga ( Mangifera indica)
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit) termasuk kelompok arboereus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 meter. Tinggi pohon mangga mencapai 10 – 40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun atau lebih.
 ( www.wikipedia.com)
2.1.1    Klasifikasi mangga

Kongdom                     : Plantae
                        Difisi                             : spermatophita
                        Filum                            : magnoliopsida
                        Kelas                           : magnoliopsida
                        Ordo                            : Sapindales
                        Family                          : Anacardiaceae
                        Genus                           : Mangifera
                        Spesies                         : Mangifera indica. (Bienomial
  nomoenklatur)
                        Nama Umum/dagang    : Mangga
2.1.2    Perbandingan Gizi
Komonen Gizi
Mangga Masak
Biji Mangga
Energi (kkal)
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Karbohidrat (%)
Gula (%)
Vit C (mg)
Vit B1 (mg)
Vit B2 (mg)
Abu total (%)
Gentian kasar (%)
Sianogen glikosida (%) 
73
86
0,6
0,1
-
11,8
42
0,04
0,04
-
-
-
65
41,38
3,08
9,85
38,68
0,9
13
-
-
2,23
4,79
0,09
Sumber : www.google.com.
2.2       Manfaat Jebingga
Membuat jebingga tidak harus memiliki ketrampilan yang khusus tetapi harus tata cara pembuatannya. Mengkonsumsi jebingga lebih menguntungkan dan bermanfaat dibandingkan buah mangganya.
2.3       Kandungan Nutrisi Tertinggi dalam Biji Mangga
Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat produk yang banyak menghasilkan energi yang diperlukan oleh  tubuh, selain  sumber energi, karbohidrat berfungsi dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan asam dan basa. Karbohidrat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : gula sederhana dan gula majemuk ( Tim Penyusun,2004;93)
Protein
Protein berfungsi sebagai sumber energi, bagian penting untuk plasma sel, zat pembangun                                                         untuk pertumbuhan, pengganti sel-sel yang rusak, pembentuk enzim, hormone, dan anti body, serta mempertahankan vikositas darah. (Tim Penyusun,2004;96)
           
2.4       Kandungan Vitamin Teringgi Dalam Biji Mangga
           
2.4.1    Vitamin C
Vitamin C berfungsi sebagai membentuk metaboisme lemak dan jaringan ikat untuk kesehatan gusi. 
(Tim Penyusun,2004;97)
2.4.2   Vitamin B1
Vitamin B1 berfungsi sebagai pembuat neotransmiter dan metabolisme karbohidrat 
(Tim Penyusun,2004;96)
2.5       Kandungan Air Dalam Biji Mangga

Sebagai pelarut semua senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh, sebagai tempat berlangsungnya semua proses metabolisme atau reaksi kimia di dalam tubuh, sebagai sarana transportasi senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh dan merupakan sarana homoestatis suhu tubuh. (Tim Penyusun,2006;131)
2.6       Kandungan Lemak Dalam Biji Mangga

Lemak merupakan suatu senyawa organic yang tidak dapat larut di dalam air. Beberapa fungsi lemak yaitu :
1.      sebagai cadangan energi
2.      sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K
3.      lapisan lemak pada kulit melindungi tubuh dari hawa dingin
4.      sebagai komponen penyusun membrane sel dan membrane organel sel
5.      melindungi organ-organ vital, misalnya jantung dan ginjal.
Berdasarkan sumbernya lemak dibagi menjadi 2 yaitu lemak nabati, yang berasal dari tumbuhan dan lemak hewani yang berasal dari hewan. “lemak yang terkandung dalam jebingga termasuk lemak nabati”.
2.7       Hipotesa
Dari hasil penelitian percobaan penulis berhipotesis bahwa :
1.  Biji mangga dapat diolah menjadi JEBINGGA melalui 5 proses yaitu persiapan, proses pengolahan bahan, proses perendaman, proses pemasakan dan uji coba JEBINGGA kepada responden.

2.   Jebingga dapat disukai oleh responden.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1      Populasi Penelitian

Biji Mangga
3.2      Sample Penelitian

2 kg biji mangga + 5 lt air + 7 buah gula merah + ½ sendok garam + 1 bungkus vanili + minyak kelapa 100 ml
3.3       Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium IPA SMA Negeri 1 Seputih Agung
3.4       Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan Pada tanggal tanggal 24 September 2009
3.5       Alat dan Bahan
3.5.1    Alat
a. Pisau
b. Parut
c. Panci
d. Saringan yang terbuat dari kain yang bersih
e. Irus
f. sendok
g. kompor
h. korek
i. mangkuk
            3.5.2    Bahan
                        a. 2 Kg biji mangga
                        b. 7 buah Gula merah
                        c. 1 bungkus fanili
                        d. ½ sendok makan garam
                        e. 5 lt. air :
                           - untuk proses perendaman 2,5 lt air
                           - untuk proses pencucian 1,5 lt air
                           - untuk proses perebusan 1 lt air
                        f. 100 ml minyak kelapa
3.6       Cara Kerja

a.      Proses persiapan
         1. Menyiapkan alat dan bahan
         2. Mengambil bagian dalam biji dengan cara membelahnya dengan
             pisau

b.      Proses Pengolahan
         1. Mencuci hasil belahan biji mangga hingga bersih
         2. Setelah proses pencucian selesai selanjutnya dilakukan pemarutan
             biji mangga, agar mudah mengambil sari patinya.
         3. Setelah mendapatkan sari pati, saring dahulu agar air yang
             terkandung hilang sehingga dihasilkan sari pati yang baik.

c.       Proses perendaman
1.   Selanjutnya dilakukan perendaman sari pati + 30 – 40 menit, sampai airnya bening, kemudian buang airnya pelan-pelan agar sari pati tersebut tidak menjadi keruh. Tetapi jika ingin menghasilkan  sari pati yang lebih baik lagi, dilakukan perendaman selama + 3 – 4 jam.

d.       Proses Pemasakan
1. Setelah semuanya selesai siapkan panci di atas kompor dengan air 1L, kemudian masukan sari pati biji mangga. Tetapi sebelumnya sari pati dicuci terlebih dahulu untuk terakhir kalinya.
2.  Proses Pemasakan dilakukan dengan penambahan bahan penolong seperti : gula merah, fanili, garam, dan minyak kelapa.
3.  Proses Pengadukan dilakukan secara berkali-kali + 1 jam hingga matang.
4.  Setelah matang didiamkan selama 30 menit baru dituangkan di
                           dalam mangkuk yang telah disiapkan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Hasil Penelitian
4.1.1    Data Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian memperoleh data-data sebagai berikut :
Dari 2 kg biji mangga + air + 7 buah gula merah + ½ sendok garam + 1 bungkus vanili + minyak kelapa 100 ml, dapat menghasilkan           1 mangkuk jebingga.
4.1.2    Data Responden
Pendapat dari 20 responden terhadap jebingga, yaitu ;
-     Percobaan 1
                              Suka          : 60 %
                              Tidak suka : 40 %
-     Percobaan 2
                              Suka          : 80 %
                              Tidak suka : 20 %
-     Percobaan 3
                              Suka          : 90 %
                              Tidak suka : 10 %
4.2       Pembahasan
Dari hasil penelitian percobaan dapat diketahui bahwa biji mangga yang selama ini dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan produk olahan alternatif “ jebingga “ (jenang biji mangga), hal ini terbukti dari penelitian terhadap 20 responden bahwa 90 % responden menyatakan cita rasa jebingga lebih nikmat dibandingkan dengan jetang ketan / biasa. Penulis seperti halnya jenis tumbuhan berbiji (spermathophyta) lainnya yang mengandung banyak karbohidrat, vitamin, mineral dan kandungan lainnya membuat biji mangga menjadi ide untuk produk olahan alternatif yaitu jebingga.
Di dalam biji mangga telah dijelaskan bahwa kandungan nutrisinya tidak kalah baik dengan daging buahnya sepeti kaya akan karbohidrat sebagai sumber energi tubuh dan penyusun komponen-komponen sel, protein sebagai zat pembangun sel-sel tubuh dan lemak dan sebagai cadangan energi tubuh dan pelarut vitamin A, D, E dan K. Oleh sebab itu berbagai macam nutrisi atau gizi tersebut diolah dan ditambahkan oleh bahan pendukung lainnya. (Sri Pujianto,2008;130-132)
           
Di dalam pembuatan jebingga selain bahan pokok bahan penolong sangatlah diperlukan karena sangat membantu dan mendukung hasil jenang yang optimal dan baik seperti gula merah yang bergua untuk pemberi warna pada jenang, pemberi aroma, pemberi rasa manis, sebagai bahan pengawet dan pembentuk tektur atau lapisan keras pada jenang.
(Erna Hartati dkk,1996;4)
Dan juga garam yang berguna menambah rasa gurih, lezat dan membangkitkan aroma, membantu menghindari pertumbuhan bakteri. Selain itu dengan munculnya produk olahan jebingga dapat lebih menarik minat konsumsi jenang pada umumnya. Karena rasa dari jebingga tidak kalah enak dengan jenang-jenang lainnya sehingga pengkonsumsi jenang ini dapat menambah jajanan masyarakat. (Erna Hartati dkk,1996;4)
Oleh sebab itu, para pengonsimsi buah mangga pada umumnya dapat lebih memanfaatkan buah mangga tersebut, tidak hanya diambil daging buahnya saja, akan tetapi biji mangga pun juga bermanfaat, sehingga konsumen dapat mengurangi limbah biji mangga yang menggangu lingkungan sehari-hari dan menjadi masyarakat yang lebih kreatif serta inovatif.
Selain itu dari segi ekonomi, pembuatan jebingga oleh masyarakat dapat menumbuhkan dan meningkatkan nilai perekonomian rakyat. Sehingga pembangunan perekonomian rakyar menjadi lebih maju dan kreatif. Dari pernyataan di atas penulis yakin bahwa biji mangga yang menjadi limbah karena dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan alternatif yang nikmat dan menguntungkun.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1       Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh penulis setelah melakukan penelitian sebagai berikut :

1.   Biji mangga dapat dijadikan sebagai produk olahan alternatif (jenang).

2.  Menambah daya tarik untuk mengonsumsi biji mangga sehingga meningkatkan nilai pemanfaatan biji mangga.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun.2004.Biologi, Kelas XII.Jakarta;Erlangga.
Pujiyanto, Sri 2008.Menjelaskan Danial Biologi Kelas XI.Jakarta;Platinum.
Tim Penyusun 2003.Kimia XB.Jakarta;Yudistira.
Hadi Susanto, Wuwarno.2004.Biologi Kelas X.Jakarta.Sunda Kelapa Pustaka
Erna Hartati dkk 1996;4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...