PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera Indica) MENJADI PRODUK OLAHAN JEBINGGA (JENANG BIJI MANGGA)
PEMANFAATAN BIJI MANGGA (Mangifera Indica) MENJADI
PRODUK OLAHAN JEBINGGA (JENANG BIJI MANGGA)
Disusun oleh :
LUGITO
Pemanfaatan Biji Mangga (Mangifera Indica) Sebagai
Produk Olahan Jebingga
ABSTRAK
Oleh
Lugito
Tanaman
mangga merupakan tanaman yang mudah dijumpai hampir setiap daerah di Indonesia.
Tanaman ini tersebar diseluruh daerah tropis di Indonesia. Tanaman yang
diduga berasal dari India yaitu di sekitar perbatasan India dengan Burma.
Tanaman ini memiliki 62 spesies. Buah ini terkenal karena
kelezatan daging buahnya. namun masyarakat hanya perpaku kepada daging buahnya,
sedangkan bijinya hanya dibuang begitu saja. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah biji mangga dapat dimanfaatkan sebagai makanan alternative
jebingga.
Dalam
pembuatan jebingga penulis menggunakan alat dan bahan sebagai berikut ; pisau,
parut, panci, saringan yang terbuat dari kain yang bersih, irus, sendok,
kompor, korek, mangkuk, 2 kg biji mangga, 7 buah gula merah, 1
bungkus fanili dan ½ sendok makan garam.
Adapun
cara pembuatannya melalui empat proses yang pertama adalah proses persiapan,
kemudian proses pengolahan dan yang ketiga proses perendaman dan proses
pemasakan yang selanjutnya uji coba kepada responden.NDari penelitian penulis mendapatkan hasil bahwa dari 2 kg
biji mangga + 5 lt air + 7 buah gula merah + ½ sendok garam + 1 bungkus
vanili + minyak kelapa 100 ml, dapat menghasilkan 1 mangkuk jebingga.
MOTTO
Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99
% keringat
Tidak ada yang dapat menggantikan
kerja eras
Keberuntungan adalah sesuatu yang
terjadi ketika
Kesempatan bertemu dengan kesiapan
(Thomas A. Edison)
Tidak ada yang akan diselesaikan
sama sekali
Jika seorang menunggu sampai ia
dapat
Melakukannya dengan sedemikian
baiknya, sehingga
Tidak ada seorang pun yang dapat
menemukan kesalahan padanya.
(casdinal newman).
Pengetahuan tidaklah cukup : kita
harus mengamalkannya niat tidaklah cukup ; kita harus melakukannya.
(johann wolfgang can georhe)
Sumber kekuatan baru bukanlah uang
yang berada dalam
Genggaman tangan beberapa orang,
namun informasi ditangan orang banyak. (John Na isbitt)
Kita tidak bisa menjadi bijaksana
dengan kebijaksanaan orang lain, tetapi kita bisa berpengetahuan dengan
pengetahuan orang lain.
(Michel de montalgne.)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mangga,
nama buah ini berasal dari mayalayan monga. Kata ini di Indonesiakan mejadi
mangga, dan pada pihak lain, kata inidibawa ke Eropa oleh orang-orang
portugis dan diserap menjadi mangga (Bahasa Portugis) mango (bahasa Inggris)
dan lain-lain nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti (pohon) yang
berbuah mangga, berasal dari India yaitu di sekitar perbatasan India dengan
Burma, mangga telah menyebar ke ASIA Tenggara sekurangnya 1500 tahun yang silam
buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah seperti mempelam (melayu).
Pelem/Pok(Jawa) dan lain-lain. (www.wikipedia.com)/1:00pm)
Mangga
termasuk dalam ganus Mangifera mempunyai 62 spesies namun yang
menghasilkan buah yang enak 16 spesies mangga yang kita makan sehari-hari
seperti mangga golek termasuk spesies Mangifera indica. Mangga
sekerabat dengan Bacang (M. Foetida) kemang (M.Kemanga), kuweni (m.odorata), Kasturi
dan banyak lagi. .
(www.wikipedia.com)/1:01pm)
Bagian
daerah dari buah mangga yang dikonsumsi hanya daging buahnya saja. Sebab buah
mangga kaya akan kalium dan Vitamin C. Kalium yang berfungsi untuk menangkal
hiperpensi dan vitamin C yang berfungsi sebagai sintesis kalogen matriks tulang
dan gigi metabolisme asam amino, pertahanan tubuh, penyembuhan luka. Selain
mangga yang masak masyarkat juga mengkonsumsi buah yang masih muda, yang kerap
dijadikan rujak, manisan, irisa buah kering di kalengkan dan lain-lain. . (Sri
Pujianto,2008;135) Namun dalam pengonsumsiannya,
masyarakat terpaku pada daging buahnya saja. Sedangkan bijinya memiliki
kandungan gizi yang tidak kalah banyak.
Dari uraian di atas
maka penulis mengambil judul “Jebingga” untuk meningkatkan nilai guna biji
mangga yang selama ini masih belum dimanfaatkan oleh masyarakat mayoritas.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
penulis dapat mengambil beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Apakah
biji mangga dapat dimanfaatkan sebagai olahan jebingga?
2. Apakah
keuntungan dari pemanfaatan biji mangga menjadi olahan jetingga?
1.3 Tujuan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui apakah biji mangga dapat dimanfaatkan sebagai produk altrnatif
jebingga.
2. untuk
mengetahui keuntungan dari pemanfaatan biji mangga menjadi jebingga.
1.4 Manfaat
Penelitian
1. Meningkatkan
nilai guna ataupun nilai ekonomis biji mangga yang selama ini hanya dianggap
sebagai limbah
2. Menjadikan
biji mangga sebagai salah satu alternatif produk khas tradisional yang banyak
bermanfaat bagi tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman
Mangga ( Mangifera indica)
Pohon mangga termasuk
tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habit) termasuk kelompok
arboereus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5
meter. Tinggi
pohon mangga mencapai 10 – 40 m dan umurnya bisa mencapai 10 tahun atau lebih.
(
www.wikipedia.com)
2.1.1 Klasifikasi
mangga
Kongdom :
Plantae
Difisi :
spermatophita
Filum :
magnoliopsida
Kelas :
magnoliopsida
Ordo :
Sapindales
Family :
Anacardiaceae
Genus :
Mangifera
Spesies
: Mangifera indica. (Bienomial
nomoenklatur)
Nama
Umum/dagang : Mangga
2.1.2 Perbandingan Gizi
Komonen Gizi
|
Mangga Masak
|
Biji Mangga
|
Energi (kkal)
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Karbohidrat (%)
Gula (%)
Vit C (mg)
Vit B1 (mg)
Vit B2 (mg)
Abu total (%)
Gentian kasar (%)
Sianogen glikosida (%)
|
73
86
0,6
0,1
-
11,8
42
0,04
0,04
-
-
-
|
65
41,38
3,08
9,85
38,68
0,9
13
-
-
2,23
4,79
0,09
|
Sumber : www.google.com.
2.2 Manfaat
Jebingga
Membuat jebingga tidak harus
memiliki ketrampilan yang khusus tetapi harus tata cara pembuatannya.
Mengkonsumsi jebingga lebih menguntungkan dan bermanfaat dibandingkan buah
mangganya.
2.3 Kandungan
Nutrisi Tertinggi dalam Biji Mangga
Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat produk yang banyak menghasilkan
energi yang diperlukan oleh tubuh, selain sumber energi, karbohidrat berfungsi
dalam penyediaan bahan pembentuk protein dan lemak serta menjaga keseimbangan
asam dan basa. Karbohidrat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : gula sederhana dan
gula majemuk ( Tim Penyusun,2004;93)
Protein
Protein berfungsi sebagai sumber energi, bagian penting
untuk plasma sel, zat pembangun
untuk pertumbuhan, pengganti sel-sel yang rusak, pembentuk enzim, hormone, dan
anti body, serta mempertahankan vikositas darah. (Tim Penyusun,2004;96)
2.4 Kandungan
Vitamin Teringgi Dalam Biji Mangga
2.4.1 Vitamin
C
Vitamin C
berfungsi sebagai membentuk metaboisme lemak dan jaringan ikat untuk kesehatan
gusi.
(Tim
Penyusun,2004;97)
2.4.2 Vitamin
B1
Vitamin B1
berfungsi sebagai pembuat neotransmiter dan metabolisme karbohidrat
(Tim
Penyusun,2004;96)
2.5 Kandungan
Air Dalam Biji Mangga
Sebagai pelarut semua
senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh, sebagai tempat berlangsungnya semua
proses metabolisme atau reaksi kimia di dalam tubuh, sebagai sarana
transportasi senyawa-senyawa yang diperlukan tubuh dan merupakan sarana
homoestatis suhu tubuh. (Tim
Penyusun,2006;131)
2.6 Kandungan
Lemak Dalam Biji Mangga
Lemak merupakan suatu senyawa
organic yang tidak dapat larut di dalam air. Beberapa fungsi lemak yaitu :
1. sebagai
cadangan energi
2. sebagai
pelarut vitamin A,D,E dan K
3. lapisan
lemak pada kulit melindungi tubuh dari hawa dingin
4. sebagai
komponen penyusun membrane sel dan membrane organel sel
5. melindungi
organ-organ vital, misalnya jantung dan ginjal.
Berdasarkan
sumbernya lemak dibagi menjadi 2 yaitu lemak nabati, yang berasal dari tumbuhan
dan lemak hewani yang berasal dari hewan. “lemak yang terkandung dalam jebingga
termasuk lemak nabati”.
2.7 Hipotesa
Dari hasil
penelitian percobaan penulis berhipotesis bahwa :
1. Biji
mangga dapat diolah menjadi JEBINGGA melalui 5 proses yaitu persiapan, proses
pengolahan bahan, proses perendaman, proses pemasakan dan uji coba JEBINGGA
kepada responden.
2. Jebingga
dapat disukai oleh responden.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi
Penelitian
Biji Mangga
3.2 Sample
Penelitian
2 kg biji
mangga + 5 lt air + 7 buah gula merah + ½ sendok garam + 1 bungkus vanili +
minyak kelapa 100 ml
3.3 Tempat
Penelitian
Penelitian ini dilakukan di
laboratorium IPA SMA Negeri 1 Seputih Agung
3.4 Waktu
Penelitian
Waktu penelitian dilakukan Pada
tanggal tanggal 24 September 2009
3.5 Alat dan
Bahan
3.5.1 Alat
a. Pisau
b. Parut
c. Panci
d. Saringan yang terbuat dari kain
yang bersih
e. Irus
f. sendok
g. kompor
h. korek
i. mangkuk
3.5.2 Bahan
a.
2 Kg biji mangga
b.
7 buah Gula merah
c.
1 bungkus fanili
d.
½ sendok makan garam
e.
5 lt. air :
-
untuk proses perendaman 2,5 lt air
-
untuk proses pencucian 1,5 lt air
-
untuk proses perebusan 1 lt air
f.
100 ml minyak kelapa
3.6 Cara
Kerja
a. Proses
persiapan
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Mengambil bagian dalam biji dengan cara membelahnya dengan
pisau
b. Proses
Pengolahan
1.
Mencuci hasil belahan biji mangga hingga bersih
2.
Setelah proses pencucian selesai selanjutnya dilakukan pemarutan
biji
mangga, agar mudah mengambil sari patinya.
3.
Setelah mendapatkan sari pati, saring dahulu agar air yang
terkandung
hilang sehingga dihasilkan sari pati yang baik.
c. Proses
perendaman
1. Selanjutnya
dilakukan perendaman sari pati + 30 – 40 menit, sampai airnya
bening, kemudian buang airnya pelan-pelan agar sari pati tersebut tidak menjadi
keruh. Tetapi jika ingin menghasilkan sari pati yang lebih baik
lagi, dilakukan perendaman selama + 3 – 4 jam.
d. Proses
Pemasakan
1. Setelah
semuanya selesai siapkan panci di atas kompor dengan air 1L, kemudian masukan
sari pati biji mangga. Tetapi sebelumnya sari pati dicuci terlebih dahulu untuk
terakhir kalinya.
2. Proses
Pemasakan dilakukan dengan penambahan bahan penolong seperti : gula merah,
fanili, garam, dan minyak kelapa.
3. Proses
Pengadukan dilakukan secara berkali-kali + 1 jam hingga
matang.
4. Setelah
matang didiamkan selama 30 menit baru dituangkan di
dalam
mangkuk yang telah disiapkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penelitian
4.1.1 Data
Hasil Penelitian
Setelah
melakukan penelitian memperoleh data-data sebagai berikut :
Dari 2 kg
biji mangga + air + 7 buah gula merah + ½ sendok garam + 1 bungkus vanili +
minyak kelapa 100 ml, dapat menghasilkan 1
mangkuk jebingga.
4.1.2 Data
Responden
Pendapat dari 20 responden terhadap
jebingga, yaitu ;
- Percobaan
1
Suka :
60 %
Tidak
suka : 40 %
- Percobaan
2
Suka :
80 %
Tidak
suka : 20 %
- Percobaan
3
Suka :
90 %
Tidak
suka : 10 %
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian
percobaan dapat diketahui bahwa biji mangga yang selama ini dianggap sebagai
limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan produk olahan alternatif “ jebingga “
(jenang biji mangga), hal ini terbukti dari penelitian terhadap 20 responden bahwa
90 % responden menyatakan cita rasa jebingga lebih nikmat dibandingkan dengan
jetang ketan / biasa. Penulis
seperti halnya jenis tumbuhan berbiji (spermathophyta) lainnya yang
mengandung banyak karbohidrat, vitamin, mineral dan kandungan lainnya membuat
biji mangga menjadi ide untuk produk olahan alternatif yaitu jebingga.
Di dalam biji mangga
telah dijelaskan bahwa kandungan nutrisinya tidak kalah baik dengan daging
buahnya sepeti kaya akan karbohidrat sebagai sumber energi tubuh dan penyusun
komponen-komponen sel, protein sebagai zat pembangun sel-sel tubuh dan lemak
dan sebagai cadangan energi tubuh dan pelarut vitamin A, D, E dan K. Oleh sebab
itu berbagai macam nutrisi atau gizi tersebut diolah dan ditambahkan oleh bahan
pendukung lainnya. (Sri Pujianto,2008;130-132)
Di dalam pembuatan
jebingga selain bahan pokok bahan penolong sangatlah diperlukan karena sangat
membantu dan mendukung hasil jenang yang optimal dan baik seperti gula merah
yang bergua untuk pemberi warna pada jenang, pemberi aroma, pemberi rasa manis,
sebagai bahan pengawet dan pembentuk tektur atau lapisan keras pada jenang.
(Erna
Hartati dkk,1996;4)
Dan
juga garam yang berguna menambah rasa gurih, lezat dan membangkitkan aroma,
membantu menghindari pertumbuhan bakteri. Selain itu dengan munculnya produk
olahan jebingga dapat lebih menarik minat konsumsi jenang pada umumnya. Karena
rasa dari jebingga tidak kalah enak dengan jenang-jenang lainnya sehingga
pengkonsumsi jenang ini dapat menambah jajanan masyarakat. (Erna Hartati
dkk,1996;4)
Oleh
sebab itu, para pengonsimsi buah mangga pada umumnya dapat lebih memanfaatkan
buah mangga tersebut, tidak hanya diambil daging buahnya saja, akan tetapi biji
mangga pun juga bermanfaat, sehingga konsumen dapat mengurangi limbah biji
mangga yang menggangu lingkungan sehari-hari dan menjadi masyarakat yang lebih
kreatif serta inovatif.
Selain itu
dari segi ekonomi, pembuatan jebingga oleh masyarakat dapat menumbuhkan dan
meningkatkan nilai perekonomian rakyat. Sehingga pembangunan perekonomian
rakyar menjadi lebih maju dan kreatif. Dari pernyataan di atas penulis yakin
bahwa biji mangga yang menjadi limbah karena dapat dimanfaatkan menjadi produk
olahan alternatif yang nikmat dan menguntungkun.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang diperoleh penulis setelah melakukan penelitian sebagai berikut
:
1. Biji
mangga dapat dijadikan sebagai produk olahan alternatif (jenang).
2. Menambah
daya tarik untuk mengonsumsi biji mangga sehingga meningkatkan nilai
pemanfaatan biji mangga.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun.2004.Biologi, Kelas
XII.Jakarta;Erlangga.
Pujiyanto, Sri 2008.Menjelaskan
Danial Biologi Kelas XI.Jakarta;Platinum.
Tim Penyusun 2003.Kimia XB.Jakarta;Yudistira.
Hadi Susanto, Wuwarno.2004.Biologi
Kelas X.Jakarta.Sunda Kelapa Pustaka
Erna Hartati dkk 1996;4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar