Kamis, 20 Juni 2013

Panduan Budidaya Belimbing

Belimbing merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari kawasan Malaysia, kemudian menyebar luas ke berbagai negara yg beriklim tropis lainnya di dunia termasuk Indonesia. Pada umumnya belimbing ditanam dlm bentuk kultur pekarangan (home yard gardening), yaitu diusahakan sbg usaha sambilan sbg tanaman peneduh di halaman-halaman rumah. Di kawasan Amerika, buah belimbing dikenal dengan nama /sebutan “star fruits”, & jenis belimbing yg populer & digemari masyarakat adalah belimbing “Florida”.

JENIS TANAMAN BELIMBING
  • Di Indonesia dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing, diantaranya varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak kapur, Demak kunir, Demak jingga, Pasar minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok, & varietas Malaysia. Tahun 1987 telah dilepas dua varietas belimbing unggul nasional yaitu: varietas Kunir & Kapur.
MANFAAT TANAMAN BELIMBING
  • Manfaat utama tanaman ini sbg makan buah segar maupun makanan buah olahan ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sbg stabilisator & pemeliharaan lingkungan, antara lain dpt menyerap gas-gas beracun buangan kendaraan bermotor, dll, menyaring debu, meredam getaran suara, & memelihara lingkungan dari pencemaran karena berbagai kegiatan manusia. Sbg wahana pendidikan, penanaman belimbing di halaman rumah tidak terpisahkan dari program pemerintah dlm usaha gerakan menanam sejuta pohon. Selain itu buah belimbing dapat untuk mengobati jerawat secara alami ataupun untuk mengobati asam urat.
SENTRA PENANAMAN BELIMBING
  • Sentra/pusat penanaman tanaman belimbing sbg usahatani secara intensif & komersial adalah Malaysia.
SYARAT TUMBUH TANAMAN BELIMBING
Seperti halnya syarat tumbuh tanaman stroberi, belimbing juga harus memperhatikan:
Iklim
  • Utk pertumbuhan dibutuhkan keadaan angin yg tidak terlalu kencang, karena dpt menyebabkan gugurnya bunga atau buah.
  • Curah hujan sedang, di daerah yg curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga & buah, sehingga produksinya akan rendah.
  • Tempat tanamnya terbuka & mendpt sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45–50 %, namun juga toleran terhadap naungan (tempat terlindung).
  • Suhu & kelembaban ataupun iklimnya termasuk tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah), dengan 6–12 bulan basah & 0–6 bulan keing, namun paling baik di daerah yg mempunyai 7,5 bulan basah & 4,5 bulan kering.
Media Tanam
  • Hampir semua jenis tanah yg digunakan utk pertanian cocok pula utk tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi & drainasenya baik.
  • Derajat keasaman tanah utk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5–7,5.
  • Kandungan air dlm tanah atau kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah permukaan tanah.
Ketinggian Tempat
  • Ketinggian tempat yg cocok utk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
PEDOMAN BUDIDAYA BELIMBING
Persyaratan Benih & Bibit Belimbing
  • Teknologi produksi bibit unggul belimbing harus selalu menggunakan pohon induk unggul atau pembiakan secara vegetatif (cangkok, okulasi, enten, & susuan). Pembiakan secara generatif dengan biji tidak dianjurkan, karena hampir selalu memberikan keturunan berbeda dengan induknya (segregasi genetis). Oleh karena itu, pembiakan generatif (biji) hanya dimaksudkan utk menghasilkan bibit batang bawah (onderstam) yg kelak digunakan pada perbanyakan vegetatif.
Penyiapan Benih Belimbing
Penyiapan bibit unggul belimbing dilakukan dengan cara pembiakan vegetatif (cangkok, okulasi, susuan & enten). Khusus pada perbanyakan vegetatif dengan cara penyambungan (okulasi, enten, susuan) diperlukan batang bawah atau bibit onderstam yg berasal dari biji (pembiakan generatif). Tata cara penyiapan batang bawah utk penyiapan biji (benih) belimbing sbg berikut:
  • Pilih buah belimbing yg sudah matang dipohon & keadaannya sehat serta berasal dari varietas unggul nasional ataupun lokal.
  • Ambil (keluarkan) biji dari buah dengan cara membelahnya, kemudian tampung dlm suatu wadah.
  • Cuci biji belimbing dengan air bersih hingga bebas dari lendirnya.
  • Keringanginkan biji belimbing ditempat teduh & kering hingga kadar airnya berkisar antara 12–14 %.
  • Simpan biji belimbing dlm suatu wadah tertutup rapat & berwarna, atau langsung disemai di persemaian.
Teknik Penyemaian Benih Belimbing
Penyiapan lahan persemaian meliputi tahapan sbg berikut:
  • Tentukan (pilih) areal utk lahan persemaian di tempat yg strategis & tanahnya subur.
  • Olah tanahnya cukup dlm antara 30-40 cm hingga gembur, kemudian dikering-anginkan selama ± 15 hari. Buat bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Arah bedengan sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan.
  • Tambahkan pupuk kandang yg matang & halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedengan sambil dicampurkan dengan tanah atas secara merata, kemudian rapikan bedengan dengan alat bantu papan kayu atau bambu ataupun cangkul.
  • Tancapkan tiang-tiang bambu di sisi Timur bedengan setinggi 100-150 cm & di sisi Barat 75-100 cm, kemudian pasang pula palang-palang dari bilah bambu sambil diikat.
  • Pasang atap persemaian dari dedaunan (jerami) atau lembar plastik bening (transparan), sehingga bedengan persemaian lengkap dengan atapnya siap disemai biji belimbing.
Tatacara menyemai biji belimbing adalah sbg berikut:
  • Rendam biji belimbing dlm air dingin atau hangat kuku (55-60 derajat C) selama 30 menit atau lebih.
  • Kecambahkan biji belimbing dengan cara disimpan dlm gulungan kain basah di tempat yg lembab selama beberapa waktu.
  • Semai biji belimbing yg telah berkecambah pada lahan pesemaian. Caranya adalah biji disebar di sepanjang garitan atau alur-alur dangkal pada jarak antar alur sekitar 10-15 cm, kemudian tutup dengan tanah tipis.
  • Biarkan kecambah tumbuh & berkembang menjadi bibit muda.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan bibit selama di pesemaian dilakukan dengan tahapan sbg berikut :
  • Penyiraman (pengairan) secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung keadaan cuaca.
  • Pemupukan dengan pupuk Nitrogen (Urea, ZA) ataupun NPK yg dilarutkan dlm air dengan dosis 10 gram/10 liter utk disiramkan pada media pesemaian setiap 3 bulan sekali.
Pengendalian hama atau penyakit dengan cara memotong bagian yg terserang parah, perbaikan drainase tanah & penyemprotan pestisida pada konsentrasi rendah antara 30–50 % dari yg dianjurkan.

Pemindahan Bibit
Penyapihan (pendederan bibit pada umur 6–8 bulan dari pesemaian ke dlm polibag atau keranjang atau lahan yg telah diisi media campuran tanah dengan pupuk kandang.

Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
  • Luasan minimum yg diperlukan utk operasional pembibitan adalah 2.000 m 2 , yg dpt menampung bibit sebanyak 5.000-10.000 bibit. Sedangkan lahan utk pohon induk dpt disediakan tersendiri atau ditanam dlm lahan operasional. Syarat utama dlm pemilihan lahan adalah tersedianya air bagi tanaman, sbg indikator alami ada atau tidaknya sumber air dpt digunakan pohon enau, karena umumnya pohon enau hidup di daerah yg banyak mengandung air. Ciri lain lahan yg mengandung air adalah daerah tersebut berada di suatu lembah bukit atau pegunungan. Lahan utk tanaman belimbing di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl, dengan kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah pemukaan tanah & memiliki pH 5,5–7,5. Tanah lahannya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi & drainasenya baik, serta waktu penanaman yg paling baik di daerah yg mempunyai iklim antara 7,5 bulan basah & 4,5 bulan kering.
2) Pembukaan Lahan
  • Tentukan areal lahan yg strategis & subur, cara pengolahan lahan (pembajakan/pengarukan & pencangkulan) tanah lahan cukup dlm antara 30–40 cm hingga gembur, kemudian dikeringanginkan selama 15 hari. Tambahkan pada tanah lahan yg telah diolah pupuk kandang yg matang & halus sebanyak 2 kg/m 2 kemudian rapikan bedengan sambil icampurkan dengan tanah atas secara merata, & dirapikan dengan alat bantu papan kayu atau bambu atau cangkal & selanjutnya lahan siap ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
  • Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100–120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung keadaan lahan. Bedengan sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan. Pasang (tancapkan) tiang-tiang bambu di sisi Timur bedengan setinggi 100–150 cm, & di sisi Barat 75–100 cm, kemudian pasang pula palang-palang sambil diikat. Selanjutnya pasang atap dari dedaunan (jerami) atau plastik bening (transparan) sehingga bedengan siap digunakan.
Teknik Penanaman Belimbing
1) Penentuan Pola Tanam
  • Penetuan jarak tanam & pola tanam biasanya relatif tergantung pada luas lahan yg ada. Pada umumnya, bila areal lahan cukup luas maka jarak tanam antar tanaman belimbing dibuat sekitar 6 x 6 meter. Atau dpt pula digunakan dalan jarak tanam 5 x 5 m dengan pola tanam dlm bentuk kultur perkebunan secara permanen & dipelihara intensif.
2) Pembuatan Lubang Tanam
  • Sebelum bibit ditanam, terlebih dulu dibuat lubang tanam. Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm. Lubang digali sedlm 50 cm, separuh tanah galian bagian atas dipisahkan, lubang diangin-anginkan selama 2-4 minggu. Setelah cukup dianginkan, tanah dibagian atas dicampur dengan pupuk kandang ayam dengan perbandingan 1:1. Selain itu juga diberi pupuk NPK 20-10-10 sebanyak 1 genggam per lubang tanam. Kemudian campuran tanah & pupuk itu dimasukkan kembali ke dlm lubang.
3) Cara Penanaman
  • Lubang yg sudah dipersiapkan utk ditanami seperti diatas, setelah diberi pupuk tidak langsung ditanami, tetapi dibiarkan selama 1 minggu setelah itu baru ditanami. Bila yg ditanam bibit okulasi klon B17, maka pada waktu ditanam di lapang harus dikombinasikan/diseling dengan bibit klon B2. Caranya,diantara 8 tanaman B17 ditengah-tengahnya ditanami B2. Kombinasi ini dimaksudkan utk membantu penyerbukan, karena menurut seorang ahli, diduga belimbing klon B17 ini bersifat male sterile, sehingga perlu bantuan serbuk sari klon B2 dlm penyerbukannya.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan & Penyulaman
  • Penjarangan & penyulaman dimaksudkan agar buah lebih leluasa berkembang & distribusi makanan hanya utk buah yg dipelihara. Dlm penjarangan ini diusahakan tidak ada buah yg bergerombol atau berdempetan. Satu pohon diperkirakan hanya ada 100 buah belimbing yg dipelihara sampai besar. Penjarangan dilakukan saat buah sebesar 2,5–5 cm, atau 5–10 hari setelah bunga bermekaran.
2) Penyiangan, Pembubunan & Perempalan
  • Penyiangan, pembubunan & perempalan dilakukan agar tanaman belimbing menghasilkan buah secara produktif, & mendapatkan hasil yg maksimal. Penyiangan dilakukan dengan melakukan pemangkasan utk membentuk tajuk tanaman agar tanaman tidak saling berhimpitan. Hal ini utk mendorong produksi buah & memudahkan pemanenan.
3) Pemupukan
  • Pemupukan utk 3 bulan setelah tanam adalah 25 kg pupuk kandang ayam dengan 50 gram NPK/pohon. Umur setahun 25 kg pupuk kandang dengan 150 gram NPK/pohon. Umur 2 tahun diberikan 50 kg pupuk kandang & 500 gram NPK/pohon, & umur 3 tahun keatas diberikan 75 kg pupuk kandang dengan 1 kg NPK/pohon. Utk media tanam berupa pot atau tanaman buah dlm pot (tabulampot) pemupukan diberikan pada waktu umur tanaman 1 bulan diberi pupuk dasar berupa campuran urea, TSP atau SP & KCL (2:1:1) sebanyak 20 gr atau 2 sendok makan per pohon (pot). Pupuk tersebut dibenamkan dlm pot. Setiap sebulan sekali dipupuk dengan pupuk nitrogen ZA sebanyak 10 gr dilarutkan dlm 10 liter air, larutan ini disiramkan pada tanaman belimbing dlm pot hingga tampak cukup basah. Pada tanaman belimbing yg sudah mulai berbunga & berbuah diberi pupuk NPK sebanyak 25–50 gram/pohon (pot)/tahun. Waku pemberian pupuk sebaiknya sebelum tanaman berbunga, setelah berbuah, & seusai panen, sehingga tiap tahun minimal dilakukan pemupukan 3 kali masing-masing 1/3 dosis.
4) Pengairan & Penyiraman
  • Tanaman belimbing banyak membutuhkan air sepanjang hidupnya. Di daerah yg sepanjang tahun mendapatkan air tentu tidak masalah, namun di daerah yg kering tanaman perlu diberi pengairan & disiram. Sbg indikasi bila tanaman perlu disiram yaitu bila rumput-rumput yg tumbuh dibawah pohon sudah mulai layu. Penyiraman dpt dilakukan dengan cara penggenangan (dileb) atau disiram sampai daerah sekitar tajuk tanaman basah. Meskipun selalu butuh air, tanaman ini kurang menyukai air tergenang, perlu diberi sarana drainase & air segera dialirkan ke luar kebun agar tidak menggenang.
5) Waktu Penyemprotan Pestisida
  • Sbg pencegahan terhadap hama & penyakit tanaman belimbing maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida. Waktu penyemprotan pestisida dilakukan 2 minggu sekali, misalnya dengan ‘Thamaron Super’ yg takarannya disesuaikan dengan dosis yg tertera pada kemasan.
HAMA & PENYAKIT BELIMBING
Hama Belimbing
1) Lalat buah (Dacus pedestris)
  • Lalat ini berwarna coklat kekuning-kuningan dengan dua garis membujur, pinggangnya ramping, bersayap seperti baju tidur yg strukturnya tipis & transparan. Lalat betina meletakkan telur pada kulit buah, kemudian menetas menjadi larva. Larva inilah yg kemudian merusak daging buah belimbing hingga menyebabkan bususk & berguguran. Pengendalian: dilakukan dengan cara pembungkusan buah pada stadium pentil (umur 1 bulan dari bunga mekar), mengumpulkan & membakar sisa-sisa tanaman yg berserakan di bawah pohon, memasang sex pheromone seperti Methyl eugenol dlm botol aqua bekas.
2) Hama lain: kutu daun, semut ngangrang (Oecophylla smaragdina) & kelelawar.
  • Pengendalian: kutu daun & semut dpt disemprot dengan insektisida yg mangkus seperti Matador 25 EC dll, sedangkan kelelawar harus dengan cara dihalau.
Penyakit Belimbing
1) Bercak daun
  • Penyebab: cendawan Cercospora averrhoae Fres. Gejala: terjadi bercak-becak klorotik berbentuk bulat & kecil-kecil pada anak daun. Daun yg terserang berat menjadi kuning & rontok, bahkan sampai gundul pada tanaman muda atau stadium bibit. Pengendalian: dengan cara memotong (amputasi) bagian tanaman yg sakit & disemprot fungisida yg berbahan aktif Kaptafol, seperti Difolatan, dll.
2) Penyakit kapang jelaga
  • Penyakit ini hidup sbg saprofit pada madu yg dihasilkan oleh kutu-kutu putih. Gejala: permukaan daun tertutup oleh warna hitam, sehingga dpt mengganggu proses fotosintesis. Pengendalian: disemprot dengan fungisida yg mangkus, misalnya Dithane M45 pada konsentrasi yg dianjurkan.
PANEN BUAH BELIMBING
Ciri & Umur Panen Belimbing
  • Umur panen (petik) buah belimbing sangat dipengaruhi oleh letak geografi penanaman, yaitu faktor lingkungan & iklim. Di dataran rendah yg tipe iklimnya basah, umur petik buah belimbing sekitar 35–60 hari setelah pembungkusan buah atau 65–90 hari setelah bunga mekar. Ciri buah belimbing yg sudah saatnya dipanen adalah ukurannya besar (maksimal), telah matang & warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih atau kuning atau merah atau variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari varietas belimbing.
Cara Panen Belimbing
  • Cara panen buah belimbing dilakukan dengan cara memotong tangkainya. Pemetikan buah berlangsung secara kontinyu dengan memilih buah yg telah matang. Waktu panen yg paling baik adalah pagi hari, saat buah masih segar & sebelum cuaca terlalu panas (terik). Buah belimbing yg baru dipetik segera dimasukkan (ditampung) dlm suatu wadah secara hati-hati agar tidak memar atau rusak.
Periode Panen Belimbing
  • Periode panen buah belimbing, umumnya penen perdana pada umur 3-4 tahun setelah tanam. Pembungaan & pembuahan belimbing dpt terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling lebat (banyak) biasanya terjadi tiga kali dlm setahun.
Prakiraan Produksi
  • Potensi hasil/produksi buah belimbing varietas unggul yg ditanam di kebun secara permanen & dipelihara intensif dpt mencapai antara 150–300 buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m dengan populasi per hektar antara 250–400 pohon dengan produktivitas 150–300 buah/pohon & berat per buah rata-rata 160 gram, maka tingkat produksi per hektar mencapai 6–19 ton.
PASCAPANEN BELIMBING
  • Seusai panen belimbing perlu penanganan pascapanen lebih lanjut, terutama bila jumlahnya melimpah (banyak). Tahapan penangan pascapanen buah belimbing adalah sbg berikut:
Pengumpulan
  • Kumpulkan buah belimbing di suatu tempat atau ruangan yg teduh.
Penyortiran & Penggolongan
  • Pilih buah bedasarkan tingkat kematangan & ukuran yg seragam. Pisahkan (buang) buah yg rusak, cacat atau diserang hama & penyakit. Bersihkan buah dari kotoran yg mungkin menempel dengan alat bantu kuat lembut (halus).
Penyimpanan
  • Simpan buah belimbing dlm wadah & ruangan (tempat) yg dingin utk persediaan keluarga, atau simpan kotak karton berisi buah belimbing di ruangan pendingin bersuhu antara 5-20 derajat C.
Pengemasan & Pengangkutan
  • Bungkus tiap buah atau beberapa buah dengan plastik regang atau kertas tissue atau polysterene net.
  • Masukkan buah belimbing ke dlm wadah (kontainer) berupa kotak karton yg bagian dasar & dindingnya dialasi (dilapisi) busa. Tiap kotak karton berisi maksimal 3 lapis buah belimbing dengan posisi buah bagian pangkalnya berada di bawah. Buah belimbing yg sudah dikemas siap diangkut ke tempat penjualan/penampungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...